Puisi - Harta Yang Tersisah Ditengah Kebiadaban Nafsu Manusia - Arsad Ddin

Selasa, 24 Maret 2015

Puisi - Harta Yang Tersisah Ditengah Kebiadaban Nafsu Manusia

Sesampainya aku di depan pintu
Kau merayu                                                                            
Hingga kutergoda
Tergoda masuk kelambu

Bertumpuh sebatang tongkat
Merabah lembah-lembahmu
Membuat jari-jariku basah terpeleset licin
Di atas lumutan batumu


Aku terus menyusuri batang tubuhmu
Mendaki bukit-bukit
Hingga kau baringkan aku
Terlelap di pucuk gunungmu

Meski remang-remang menyelimuti kemesraaan
Tetap kuabadikan dalam genggaman kameraku
Biar aku sering-sering datang
Melepas lelah denganmu

Lihatlah
Aneka bunga
Aneka pohon yang mewarnai  kediamanmu
Aneka binatan bersuara merdu
Mengintip dibalik semak-semak
Mengintip dibalik ranting-ranting
Seakan cemburu melihat rayuanmu

Sayang
Jangan biarkan kutu busuk merayapi tubuhmu
Mencukur bulu-bulumu
Hingga lembah-lembahmu gatal kekeringan
Gunung-gunungmu tak lagi menyimpan air kehidupan

Karena
Kau adalah harta yang tersisah
Ditengah-tengah kebiadaban nafsu manusia

Sayang
Jika esok aku pergi
Do'akan semoga lusa aku pulang
Mempertanggungjawabkan tetesan keringatku
Yang mengalir di atas tubuhmu

Sungguh petualang cintaku
Terselip di negeri sendiri
Memadu asmara panorama alam
Ciptaan Tuhan

---
Polewali Mandar, Februari 2010

Arsad Samsuddin



Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda