Cuplikan Nilai-nilai Kehidupan dari Masyarakat Penatangan Desa Patambanua - Arsad Ddin

Kamis, 26 Maret 2015

Cuplikan Nilai-nilai Kehidupan dari Masyarakat Penatangan Desa Patambanua

1. Kerja Bakti

Sikap gotong royong, persatuan, dan kerja bakti adalah prinsip hidup masyarakat Penatangan yangkan terus terpelihara. Masyarakat yang mulia, santun, dan penuh keramah-tamahan. Semoga tetap terjaga dan tidak di adu-domba oleh yang lain.


Komunitas sederhana adalah komunitas yang dekat dengan Tuhan. Komunitas yang jauh dari kebohongan, kemunafikan, dan penipuan. Jauh dari praktik-praktik pemerasan massal seperti yang sedang diperlombakan dan diperebutkan oleh penjarah-penjarah rakyat. Yah... wal-hasil mereka pun berhasil meraih mimpinya. Dengan berdalih atas nama memperjuangkan keadilan dan kesejateraan mereka mengobral janji. Yah namanya orang yang memang butuh bantuan, perjuangan, dan perhatian dengan senang hati - dengan hati kami para rakyat menyambut baik janji itu. Tetapi ternyata semua itu hanya gombalan semata yang kini jadi nyata dari hati hati parah penjarah.

TERANIYA....? Kalau dikatakan teraniya ya mungkin terlalu sadis kedengarannya, karena dalam hati-lubuk kecil kami masih tetap menyimpan sebuah harapan jikalau bakal akan ada yang benar-benar memperjuangkan seperti yang sering dijanjikan kepada rakyat. Itu sih harapan tetapi semoga saja itu bukan angan-angan hampa saja. Selain ada harapan meskipun sedikit, sebagai komunitas yang hidup sangat biasa-biasa hati kami selalu dekat sama Tuhan, tidak sombong dimuka bumi, dan tidak hanyut dalam kemaksiatan.

2. Semangat Hidup

Negeri yang indah ini terus memberi kami semangat untuk mengelolanya dengan baik dan menggarapnya dengan cara kami sendiri. Ya dengan cara kami sendiri. Meski hasilnya tentu jauh lebih bagus jika dibandingkan dengan cara menggarapnya disentuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi hasilnya sangat terasa nikmat diperut kami. Dan juga mampu membesarkan anak-anak tercinta penuh dengan sopan santun dan kesederhanaan lewat petuah-petuah alam rimba yang agung.

Pulang dari kebun warga tidak lupa membawa kayu bakar maupun sayur-sayuran yang didapatkan dari kebun
Tosumolong/atau setelah panen padi di ladang

3. Jalan Desa Patambanua (Penatangan) ke Desa Karombang

Naik gunung, turun gunung, menyusuri sungai, anak sungai dibawah rimbunan pohon-pohon rimba adalah suasana jalan yang harus ditempuh. Meski capek dan cukup melelahkan tetapi suasana alam yang begitu cantik membuat tetesan-tetesan keringat pun ikut menikmatinya. Batu licin dan berlumut, burung-burung yang beterbangan dan hinggap di ranting-ranting sambil berkicau manis, aliran-aliran air yang memercik sungguh menggoda dan merayu begitu lembut setiap kita yang melewatinya.



4. Tunas-tunas Desa

Jika bangsa punya tunas tentu desa juga punya tunas. Lihatlah tunas-tunas Penatangan sangat antusias dalam berolahraga. Terdidik ditengah kesederhanaan, asing dengan tawuran dan perkelahian, dan juga tentu peradaban yang tinggi juga masih asing bagi mereka hanya mengenal dari percikan-percikan kecil sebuah peradaban. Suasana alamlah yang membentuk mereka untuk tahu apa dan bagaimana yang terbaik berlaku terhadap alam.


Murid Madrasah Ibtidaiyah DDI Penatangan sedang bermain Voli



 Adu pinalti saat pertandingan sepak bola mini
Sumberhttps://www.facebook.com/photo.php?fbid=1685399728352376&set=gm.732807970124270&type=1&theater


Beberapa Siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) sedang berfoto sebelum berangkat sekolah di depan jemuran padi yang baru saja panen di ladan

Bagikan artikel ini

1 komentar

  1. Sangat setuju karena saya telah membukti sewaktu KKN Dulu Desa Patambanua

    BalasHapus