Pangngasi'ang (Tanam Padi) di Lereng Gunung, Tradisi Masyarakat di Kampungku - Arsad Ddin

Kamis, 26 Maret 2015

Pangngasi'ang (Tanam Padi) di Lereng Gunung, Tradisi Masyarakat di Kampungku

PANGNGASIA'ANG. Pangngasia'ang adalah aktivitas masyarakat Penatangan, Desa Patambanua, Kec. Bulo, Kab. Polewali Mandar - Sulawesi Barat untuk menanam gabah di ladang dengan menggunakan kayu sebagai alat untuk membuat lobang kecil di tanah lalu kemudian gabah dimasukkan ke dalam lubang tersebut. Aktivitas ini dilakukan sekali dalam setahun dan dilaksanakan secara rutin. Pangngasia'ang merupakan rangkaian dari mangnguma. Rangkaian yang dimaksud yaitu, dimulai dari mangngitai posemba'ang (survei lokasi sebagai ladang), posemba'ang (menebang pohon), popekajuang (menebang sisa-sisa kayu yang belum ditebang), petunuang (membakar kayu yang telah kering), pokahoang (membersihkan ladang dari sisa-sisa akar kayu), pangngasi'ang (menanam padi di ladang), peduku'ang (membersihkan rumput ladang yang sudah ditanami gabah), pepareang (memetik padi/panen padi), pappangngau'ang pare (memindahkan tumpukan padi yang telah disatukan di suatu tempat yang masih berada di ladang untuk dipindahkan ke lumbung padi), dan pelokoang (membuat lumbung padi dan menyimpan padi di lumbung tersebut). Rangkaian inilah yang dimaksud dengan pangnguma'ang/mangnguma.

Dalam tulisan ini saya membahas sedikit tentang pangngasia'ang. Pada umumnya pangngasia'ang terdiri dua jenis pekerjaan, yaitu ada yang mangngasi' dan ada yang mambubu'. Pekerjaan mangngasi' pada umumnya dilakukan oleh golongan laki-laki dan mambubu' pada umumnya dilakukan oleh perempuan. Hal yang paling menarik dalam pangngasia'ang adalah siula'.

Siula' dilakukan secara berpasangan, ada yang mangngasi' dan ada yang mambubu'. Siula' dilakukan dengan gerakan yang cepat. Saat pangngasi' (orang yang membuat lubang dengan kayu)  telah membuat satu lubang maka pambubu' (orang yang mengisikan gabah ke dalam lubang) harus mengisikan gabah padi dalam lubang tersebut. Jika salah satunya tidak mampu menyeimbangi antara pasangannya maka dikatakan kalah, baik itu pangngasi' yang tidak mampu membuat lubang secara cepat atau pun pangbubu' tidak mampu mengejar lawaannya sehingga lubang banyak yang belum disii dengan gabah.


Pangngasi'ang. Foto diunggah dari akun facebook https://www.facebook.com/sahril.sahebuddin.

Yang paling menarik lagi dari kegiatan pangngasia'ang ini pada sub kegiatan siula' adalah siula' dilakukan oleh pasangan sendiri baik itu dilakukan dengan cebe'na (pacarnya) maupun tumaena (tunangannya). Bagi mereka yang melakukan ini pasti menjadi pusat perhatian dan bahan "ledekan" dalam pangngasia'ang.

Waktu pelaksanaan pangngasi'ang tidak boleh sembarang waktu. Dalam kepercayaan masyarakat setempat terdapat hari-hari yang bagus dalam melaksanakan pangngasi'ang. Demikan juga pangngasi'ang tidak bolaeh dilakukan sebelum syo'bo' (dukun panguma'ang) telah melakukan pangngasi'ang. Setelah syo'bo' telah membukan pangngasi'ang di kebunnya sendiri barulah kemudian masyarakat lainnya mengikuti dan melaksanakan pangngasi'ang pada hari-hari berikutnya.

Pangngasi'ang ini dilakukan secara gotong royong dan menjadi kegiatan untuk saling peduli dan memupuk rasa persaudaraan dan kekeluargaan.


***Kegiatan menanam padi di ladang ini banyak juga dilakukan di berbagai daerah lainnya.


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda